Thursday, May 8, 2014

Hanami...long lost journey to catch fully bloom Sakura

Hanami, partying under Cherry blossom (Sakura), an unique Japan tradition


Pinky Sakura

Bagi turis kampung macam saya, bisa melihat bunga Sakura dalam kondisi fully bloom rasanya seperti mimpi. Mata seolah tak mau berkedip, takut kalau kedip bunga Sakura-nya rontok...qqq... Mulut cuma bisa berkata "WOW!" sambil nganga dan ngeces sepanjang jalan.
Jari jemari seolah auto pilot terus menerus menekan tombol kamera ke berbagai arah, tanpa peduli lagi fotonya focus ato buram, tanpa peduli berapa ribu foto yang sudah diambil, padahal obyeknya sama semua bentuk dan warnanya ......biarlah...


Fully bloom Sakura along the river next to Kitanomaru-gyoen, Tokyo


Perjalanan pertama beberapa tahun lalu gatot, gagal total, terlalu awal, alih-alih ketemu neng Sakura, malah masih ketemu bang Salju ....yasudahlah dinikmati saja, salju yang dingin-dingin empuk juga cakep koq^^

Perjalanan kedua, lumayan agak pinter sedikit, ketemu Sakura early bloom di Osaka dan Kyoto. Puas? ya engga laaah....secara bunga Sakura nya mayoritas bulet-bulet, alias masih banyak yang kuncup, tapi sudah cukup sensasional dan bikin ketagihan.


Early bloom Sakura

Perjalanan panjang "mengejar" bunga cantik ini, setelah beberapa kali gagal "menangkap" momen Sakura fully bloom, akhirnya Spring 2014 saya berhasil menikmati hanami bersama seluruh warga Tokyo dan Nagoya


Hanami at Shinjuku-gyoen, Tokyo

Hanami at Ueno-gyoen, Tokyo

Hanami at Tsuruma-gyoen, Nagoya

Hanami at Yamazakigawa River, Nagoya

Apakah sudah cukup? Puas? ....tentu tidak! Malah semakin besar keinginan untuk berburu Sakura lagi di tempat-tempat lain, terutama di surganya, Mount Yoshino. Wishlist!

Fully bloom Sakura

Sebegitu sulitnyakah berburu Sakura? Ya, karena bunga Sakura hanya dalam kondisi fully bloom selama sekitar 1-2 minggu saja dalam 1 tahun. Tepatnya tanggal berapa dan dimana lokasinya sangat tergantung pada cuaca, yang artinya almost un-predictable, terutama untuk saya si turis kampung yang mengandalkan ticket promo, yang notabene harus dibeli minimal setengah tahun didepan ...LOL.

Seorang teman yang berangkat 1 minggu setelah saya, katanya waktu dia sampai Tokyo bunga Sakura sedang berguguran, dan tunas daun mulai bermunculan. Hanya beda 1 minggu!



Saat melihat betapa heboh dan crowded nya acara Hanami, sempat terlintas di pikiran.... orang sebanyak ini 99% lahir dan besar di Jepang. Mereka tiap tahun melihat bunga Sakura, bahkan mungkin di rumahnya juga menanam pohon Sakura....trus....setelah sekian tahun, mengapa mereka tetap heboh dan terpesona saat melihat bunga Sakura mekar di musim semi?? Kerumunan orang itu terdiri dari dari baby, adik kecil, remaja imut, anak muda gaul, orang kantoran berjas rapi, ibu-ibu, bapak-bapak, dan tak sedikit yang telah berusia oma-opa...yang artinya telah "melihat" bunga Sakura selama 60-70-80 tahun atau lebih.... Koq ngga bosan ya? Bukan pemandangan langka melihat beberapa obasan-ojisan (oma-opa) sedang melukis bunga Sakura di taman-taman.


Capturing the beauty of spring

Itulah salah satu karakter orang Jepang yang perlu kita contoh. Mereka adalah orang-orang super modern tapi tetap sangat menghargai alam, budaya, dan tradisi. Bunga Sakura adalah simbol dan kebanggan orang Jepang, mereka jaga benar kelestariannya. Coba perhatikan pohon bunga sakura, rata-rata sudah umur puluhan tahun, banyak batangnya yang ditopang kayu supaya tidak patah. Peremajaan/penanaman pohon Sakura baru juga terus dijalankan. Bahkan di area Odaiba, pulau buatan di Tokyo yang merupakan kawasan futuristik Jepang, dengan segala bangunan hi-tech bertema robotik, tetap tak lupa ditanamkan pohon sakura di sepanjang tepi jalanan dan pantainya.



Sakura row along the street in front of Fuji TV Building, Odaiba, Tokyo

Saat di Tokyo saya bahkan 2x terlibat dalam pembicaraan super seru dengan dua orang obasan (oma) yang setidaknya sudah berumur 70th, 1 obasan di Ueno park, dan 1 obasan lagi di Kitanomaru-gyoen. Kedua obasan ini mengambil keputusan sepihak bahwa saya mampu berbahasa jepang dengan baik dan benar, jadi dengan semangat 45 langsung mengajak ngobrol. Walaupun hanya bisa menangkap here and there pembicaraan, dan cuma bisa menanggapi dengan kata "hai" dan "kirei" ...tapi saya tau pasti yang dibicarakan keduanya adalah betapa indahnya bunga Sakura, dan betapa mereka mengaguminya..... dan saya bukan cuma kagum pada bunga Sakura, tapi juga kagum pada beliau berdua.



Two tone Sakura under the rain

Obasan di Ueno park mengajak saya ngobrol dibawah guyuran hujan deras, saat saya sedang memotret bunga sakura yang memiliki 2 warna di kelopaknya. Dengan semangat dia mengagumi dan menerangkan bahwa bunga Sakura dengan 2 warna seperti ini sangat langka. Sedangkan obasan yang di Kitanomaru mengajak ngobrol saat saya sedang mempelajari peta area tsb, beliau menjelaskan panjang lebar tentang area disekitar situ, sambil menyarankan kearah mana saja yang harus-wajib-kudu saya tuju untuk menikmati keindahan bunga Sakura. Arigato Obachan...



Sakura & Castle ...heart & blood of Japan

What a wonderful world...

No comments:

Post a Comment